LIGA335 – Real Madrid berhasil meraih kemenangan tipis 1-0 atas Getafe dalam laga dramatis yang penuh kontroversi. Kemenangan ini ditentukan oleh gol Kylian Mbappe di menit-menit akhir, setelah Getafe harus bermain dengan sembilan pemain akibat kartu merah Allan Nyom dan Sancris. Namun, keputusan wasit dan VAR memicu kemarahan tim tuan rumah, yang menuding pertandingan “dicuri”.
Madrid kesulitan menguasai ritme permainan sepanjang babak pertama, dengan lini serang Xabi Alonso tampil kurang tajam. Getafe tampil solid dan berhasil menahan laju Los Blancos. Baru setelah masuknya Vinicius Jr., permainan Madrid berubah drastis berkat kecepatan dan agresivitas pemain Brasil itu.
Momen Kunci: Kartu Merah dan Gol Mbappe
Titikan dramatis terjadi pada menit ke-77, ketika Allan Nyom, yang baru masuk sebagai pemain pengganti, menerima kartu merah langsung akibat tekel terhadap Vinicius Jr. Keputusan ini mengejutkan para pemain dan suporter Getafe di Coliseum Alfonso Pérez, dan VAR menegaskan keputusan wasit setelah pemeriksaan singkat. Hanya tiga menit berselang, Mbappe memanfaatkan keunggulan jumlah pemain dan mencetak gol kemenangan, menambah catatan 10 golnya di La Liga musim ini.
Getafe semakin sulit setelah Sancris menerima kartu kuning kedua pada menit ke-84, menyudahi laga dengan sembilan pemain. Kekalahan ini membuat Real Madrid tetap memuncaki klasemen La Liga, unggul dua poin dari Barcelona yang sebelumnya menang 2-1 atas Girona lewat gol telat Ronald Araujo.
Amarah Getafe Terhadap Wasit dan VAR
Emosi pemain Getafe memuncak setelah peluit akhir dibunyikan. Mereka mendatangi wasit Jose Munuera Montero untuk menuntut penjelasan atas kartu merah Nyom dan keputusan VAR yang dianggap tidak adil. Pemain menilai wasit enggan memberi klarifikasi, memicu kemarahan publik.
Adrian Liso, winger Getafe, mengatakan:
“Dia bahkan tidak mau berbicara dengan kami. VAR juga tidak meninjau lebih lanjut. Kartu merah terlalu dini, tidak ada satu pun kartu merah yang pantas diberikan. Nyom melakukan tekel yang seharusnya cukup kartu kuning. Segalanya menjadi buruk bagi kami.”
Selain itu, Vinicius juga mendapat sorotan karena dianggap provokatif dan berlebihan dalam kontak fisik. Liso menambahkan:
“Dia bermain sesuai caranya, dan wasit sering menangkap kesalahan kami. Sehingga pola ini akan terus berulang.”
Meski begitu, kehadiran Vinicius jelas menjadi faktor pengubah tempo permainan dan membawa Madrid meraih kemenangan.
Real Madrid Tetap di Puncak, Namun Kontroversi VAR Mengintai
Ini bukan kali pertama Madrid menjadi sorotan terkait keputusan VAR di La Liga. Kritik terhadap inkonsistensi wasit, terutama soal kartu merah dan penalti, sering muncul, khususnya yang melibatkan Los Blancos. Walau tak ada indikasi kecurangan, kemarahan Getafe kembali menyoroti standar kepemimpinan wasit dan dugaan keberpihakan terhadap klub-klub besar Spanyol.
Bagi Xabi Alonso, hasil ini lebih terasa sebagai kelegaan daripada kepuasan. Timnya terlihat stagnan di beberapa periode, bergantung pada momen individu dari Vinicius dan Mbappe. Gol Mbappe membuatnya kini mencetak gol dalam 13 dari 14 pertandingan terakhir untuk klub dan timnas — pencapaian terbaik seorang pemain Madrid sejak Cristiano Ronaldo pada musim 2014-15.
Sumber: cryptoarabiya.com
